Rabu, 18 November 2009

PENGHAMBAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI NANO


Teknologi mutakhir yang selama ini baru dikembangkan adalah teknologi nano (nano teknology). Dikatakan teknologi nano karena teknologi tersebut mengaplikasikan material dalam ukuran nano meter. Artinya setiap partikel yang dipergunakan sebagai penyusun material tersebut dalam ukuran nano meter. Nano meter merupakan satu ukuran yang sangat kecil apabila dilihat dengan mata telanjang bahkan dengan kasat mata tidak dapat terlihat. Kalau dijadikan dalam ukuran meter maka satu nano meter sama dengan 1.10-9 meter.


Mengapa dan apakah dibalik partikel dengan ukuran nano meter tersimpan teknologi canggih? Prinsip pemikiran dari teknologi nano sangat sederhana sekali yaitu bahwa dengan mengaplikasikan ukuran partikel dengan ukuran yang semakin kecil maka sifat fisis dan mekanis (mechanical properties) dari material tersebut akan meningkat. Hal ini disebabkan adanya semakin meningkatnya jumlah penghambat retak.


Penghambat retak suatu material dapat ditekan dengan pengecilan ukuran partikel yang dipergunakan dalam penyusun material tersebut. Semakin kecil ukuran partiekel yang dipergunakan maka semakin baik sifat mekanis material tersebut. Disamping memiliki ukuran yang lebih ringkas juga memiliki kekuatan dan keuletan yang dapat dihandalkan.


Batas butir antara partikel yang satu dengan partikel yang lain pada sebuah material merupakan penghambat retak tersebut. Maka pada material dengan volume yang sama namun yang satu tersusun atas banyak partikel (skala nano meter) sedangkan yang lain tersusun atas sedikit partikel (skala mili meter) akan memiliki hambatan retak yang berlainan. Pada material yang tersusun atas banyak partiekel akan memiliki hambatan retak yang lebih banyak karena memiliki batas butir yang semakin banyak pula. Padahal awal kerusakan dari sebuah material yaitu diawali dari perambatan retak tersebut. Perambatan retak tersebut merambat tergantung dengan besarnya tegangan yang diberikan yang akhirnya terjadi kerusakan.


Jadi inti dari teknologi nano ini yaitu bagaimana mengupayakan partikel dengan ukuran yang sangat kecil (nano meter) untuk diaplikasikan sebagai material tangguh.


Sebenarnya teknologi nano bukanlah teknologi baru yang selama ini baru gencar-gencarnya dikembangkan namun teknologi yang mengaplikasikan material yang sangat kecil ini sudah dikenal oleh banyak orang sejak zaman dahulu. Akan tetapi teknologi ini mengalami hambatan dalam perkembangannya yaitu dalam penciptaan (produksi) partikel dalam ukuran nano meter.


Apabila tidak ada kendala didalam memproduksi partikel dalam ukuran nanometer yang seragam tidak hayal lagi perkembangan teknologi nano akan berkembang sangat cepat. Partikel dalam ukuran nanometer sebenarnya mudah diproduksi dengan cara melakukan milling pada partikel tersebut dalam jangka waktu yang lama dengan beban milling yang cukup besar. Pasti sebagian dari partikel itu akan menjadi ukuran skala nano meter. Akan tetapi untuk menseragamkan partikel dalam ukuran nano meter inilah yang lebih sulit.


Partikel dalam ukuran nano meter yang seragam dapat diciptakan apabila hasil milling partikel tersebut dilewatkan pada sebuah mesh (ayakan) dalam ukuran nano meter juga tentunya. Nah bagaimanakah untuk membuat mesh dengan skala yang sekecil itu. Inilah sebenarnya kendala utama di dalam mengaplikasikan teknologi nano.


Oleh karena itu sangat diharapkan untuk dapat menciptakan partikel dengan ukuran nano meter bagaimanapun caranya agar terwujud. Dengan tersedianya partikel dengan ukuran nano meter pasti teknologi nano akan berkembang pesat karena untuk pembuatan material tidak mengalami kendala.


Pembuatan material dari material dasar partikel dapat dilakukan dengan banyak hal yang antara lain dengan mengaplikasikan Powder Metallurgy (Metode Metalurgi Serbuk), teknologi komposit, atau bahkan teknologi keramik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar