Kamis, 08 Oktober 2009

Efektifitas Strategi Produksi Bahan Bakar Alternatif


Selama ini bahan bakar merupakan suatu kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat baik di lingkungan pedesaan maupun di perkotaan, baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Hal ini disebabkan sebagian besar peralatan untuk kelancaran dalam hidupnya sangat tergantung pada kebutuhan bahan bakaer baik dalam bentuk padat, cair maupun gas.

Sumber energi merupakan benar-benar sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kita semua. Banyak sekali jenis dari sumber energi yang sudah beredar disekitar kita yang antara lain sumber energi listrik, nuklir, surya/matahari. Bahan bakar merupakan salah satu dari sekian banyaknya dari jenis sumber energi. Sesuai namanya, bahan bakar dalam operasionalnya dengan cara dibakar terlebih dahulu agar diperoleh energi.

Apabila dibandingkan dengan jenis energi yang lain, bahan bakar dapat digolongkan dalam bahan bakar dengan pengoperasian yang tidak efektif. Namun demikian eksistensi dari energi yang bersumber dari bahan bakar ini masih mendominasi. Hal ini disebabkan cara memperoleh (eksplorasi) bahan bakar lebih mudah yaitu dengan cara pengeboran permukaan bumi. Disamping itu masih banyaknya peralatan terutama yang mengaplikasikan mesin dalam operasinya mengkonsumsi bahan bakar semacam ini. Selama masih dikembangkan peralatan ataupum mesin dengan mengkonsumsi bahan baker maka bahan bakar akan selamanya eksis.

Selama ini bahan bakar diperoleh dari eksplorasi permukaan bumi pada kedalaman tertentu. Bahan eksplorasi tersebut berupa tambang minyak bumi. Minyak bumi tersebut diambil lalu diproses (misalnya disuling) dan dipisahkan sesuai titik bakarnya. Sehingga terdapat tingkatan-tingkatan jenis bahan bakar dalam setiap penambangan minyak bumi.

Semakin bertambah tahun peralatan dan mesin-mesin yang konsumsi bahan bakar semakin bertambah. Hal ini tentunya harus diiringi dengan penambahan kuantitas bahan bakar agar tidak terjadi kelangkaan bahan bakar. Bagaimana dapat ditingkatkan kuantitas bahan bakar tersebut kalau persediaan dari alam semakin lama semakin habis karena selalu dieksplorasi secara besar-besaran. Ini merupakan suatu kenyataan yang terjadi diseluruh penjuru dunia.

Disamping mencari sumber energi alternatif dari bahan selain minyak bumi seperti pemanfaatan minyak dari tumbuhan (minyak jarak, minyak buah alpukat, minyak buah ketela pohon, dan sebagainya). Sebenarnya sebelum dipergunakan minyak bumi sebagai bahan baker, nenek moyang kita sudah lebih dahulu membuat bahan bakar dari bahan alternatif tersebut. Karena dirasa kurang efektif maka bahan alternatif tersebut mulai ditinggalkan karena sudah ditemukannya minyak bumi yang lebih efektif dalam operasionalnya.

Nah sekarang apakah kita akan terus mengembangkan energi alternatif dengan bahan yang berasal dari tumbuhan tersebut? Selama masih tersedia minyak bumi secara melimpah pastilah bahan bakar alternatif akan tersingkir karena harga jualnya yang sangat mahal. Harga mahal dari bahan bakar alternatif karena biaya produksinya yang memang mahal.

Adapun kelebihan utama dari bahan bakar alternatif yang berasal dari tumbuhan yaitu ramah dengan lingkungan. Mengingat sisi baik dari bahan bakar alternatif (yang berasal dari tumbuhan) makan bahan bakar alternatif tersebut perlu diaplikasikan teknologi yang efektif dalam hal proses produksinya agar biaya operasionalnya akan lebih murah.

Keefektifan ini dapat digali dari bagaimana meningkatkan nilai kalor atau nilai bakar bahan bakar tersebut. Dengan meningkatnya nilai bakar atau nilai kalor maka akan menjadikan harga bahan bakar menjadi relatif lebih murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar